Selasa, 27 Mei 2008

Madu Suku Badui

Tepat jam 10.15 ada seorang pria masuk menghampiri toko saya. Dia memakai topi ikat hitam, baju dan celananya pun berwarna hitam, namun yang merebut perhatian mata saya adalah kakinya yang tidak beralas (baca: bertelanjang kaki). Dari penampilannya tercerminlah bahwa pria itu berasal dari suku badui.
Dengan mengeluarkan botol berisi cairan, pria tersebut langsung melancarkan jurus promosi dengan bahasa Indonesia campuran sunda (yang alhasil kurang saya mengerti). Setelah mereka-reka beberapa saat saya menyimpulkan artinya bahwa ternyata cairan tersebut adalah madu yang diproduksi oleh suku badui yang dikatakan bahwa madu itu asli dan bisa berkhasiat menyembuhkan panas dalam. Mengingat saya masih mempunyai persediaan madu, saya pun menolaknya secara halus. Namun dia tetap tidak berhenti sampai disitu. Selagi saya melayani pembeli dia tetap menunggu dengan setia, wah..wah.. sepertinya dia tidak akan pergi sebelum saya membeli.
Seusai saya melayani pembeli, lagi-lagi dia melancarkan jurus promosi, namun akhirnya setelah melihat 'perlawanan' saya yang keukeuh, dia mencoba cara lain 'Tolongken lah neng, Bantulah. Nanti kite bantu doaken.' Hm.. 'Bantu ongkos aja neng'..Kira-kira kalimat itu lah yang dia lancarkan sebagai jurus pengganti. Luluh juga hari saya mendengar penuturan kalimat pria itu. Akhirnya setelah tawar-menawar harga, saya pun membeli madu tsb, pria itu dengan sumringah berkata "kite dari badui akan bantu doaken semoga dagangannya laris ya neng" lalu dia pun pergi.
Yah saya belajar juga 1 hal dari pria Badui tersebut : Jika gagal dengan cara pertama, ubahlah menjadi cara kedua; dan berikan nilai tambah ;)
cara pertama pria tersbut hanya menawarkan madu dan cara kedua dia menawarkan Madu + Doa. Hahaha... Semoga keduanya bermanfaat buat saya. Xie Shen En :)

Tidak ada komentar: